Begini Cara Mengejan Yang Baik Saat Melahirkan
duh deg degan sudah bulan ke sembilan. belum sempat mengikuti kelas ibu hamil. Tau tau sudah bulan ke sembilan. Semoga semua lancar ya teman.. Nih berbagi buat ibu-ibu yang sama-sma baru persiapan melahirkan. Semoga lancar sehat semuanya ya..
Mengejan atau proses mendorong bayi menuju jalan lahir mungkin menjadi hal menakutkan bagi wanita yang ingin melahirkan secara normal. Apalagi jika hal ini merupakan pengalaman melahirkan yang pertama.
Proses melahirkan secara normal terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama yaitu ketika rahim mengalami kontraksi dan terjadi pembukaan pada jalan lahir (serviks atau mulut rahim ). Tahapan kedua yaitu proses di mana kamu berjuang melahirkan bayimu. Terakhir, tahapan keluarnya plasenta setelah bayi lahir. Nah, proses mengejan terjadi saat kamu memasuki tahapan kedua.
Begini Caranya Mengejan yang Baik saat Persalinan
Tanda tubuhmu siap untuk mulai melakukan pendorongan yaitu ketika serviks telah sepenuhnya melebar hingga 10 cm. Kontraksi yang terjadi pada tahapan ini mungkin terasa berbeda dari tahapan pertama. Durasi terjadinya kontraksi dapat melambat menjadi setiap 2 hingga 5 menit, sementara lamanya kontraksi sekitar 1 hingga 1,5 menit.
Saat kontraksi terjadi, kamu akan merasakan adanya keinginan kuat untuk mendorong bayimu. Kamu juga akan merasakan tekanan kuat pada anus.
Agar bisa menjalani proses mengejan dengan lancar, ikuti tips berikut ini, yuk:
Ketika merasakan kontraksi, kamu mungkin disarankan untuk mengejan demi mempercepat proses persalinan. Lagipula, bagi kebanyakan wanita, mengejan bisa membuat tubuh terasa lebih baik.
Sebelum dan sesudah kontraksi, disarankan untuk mengambil napas dalam-dalam lalu hembuskan.
Jangan menegangkan wajahmu saat mengejan.
Coba cari beberapa posisi yang paling nyaman saat mengejan. Contohnya bisa dengan posisi jongkok atau berbaring ke arah samping dengan kaki diangkat.
Saat mengejan, posisikan dagumu di atas dada dan tarik kakimu ke arah dada. Posisi ini akan membantu semua otot-ototmu bekerja dengan baik.
Kamu juga bisa memakai otot-otot yang kamu gunakan saat buang air besar saat mengejan. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif membantu Si Kecil lahir. Kamu tidak perlu takut akan mengeluarkan tinja saat memakai otot-otot ini, karena hal tersebut biasa terjadi dan bukanlah hal yang memalukan.
Gunakan seluruh tenagamu saat mengejan. Namun, pada waktu tertentu, kamu mungkin diminta untuk mengejan dengan lembut. Pengurangan tekanan bisa menghindari risiko robeknya dinding vagina.
Jangan lupa untuk beristirahat di antara waktu kontraksi untuk menambah energimu.
Gunakan kaca untuk melihat kepala bayimu. Hal ini bisa memberimu motivasi dan semangat di saat merasa lelah saat proses persalinan. Namun, kamu jangan patah semangat ketika melihat kepala bayimu yang sudah terlihat, tapi tiba-tiba masuk kembali ke dalam vagina.
Jika kamu menggunakan obat anti-nyeri (bius epidural), keinginan untuk mengejan tidak begitu kuat jika dibanding yang tidak memakai bantuan obat-obatan. Bahkan kamu mungkin tidak merasakan keinginan untuk mengejan. Jika kamu mengalami hal ini, kamu mungkin bisa meminta bantuan tim medis untuk memandumu mengejan. Kamu tidak perlu takut karena kebanyakan wanita yang memakai bantuan obat anti-nyeri bisa menjalani proses pendorongan secara efektif.
Tahapan mengejan atau proses mengeluarkan bayi ke dunia ini bervariasi, tergantung dari kondisi Si Ibu dan bayinya. Ada yang memakan waktu sekian menit hingga hitungan jam lamanya. Jika setelah melakukan pengejanan namun bayi tak kunjung keluar, entah karena kelelahan sehingga tidak mampu lagi untuk mengejan atau posisi bayi yang tidak normal, tim medis bisa membantumu untuk mengeluarkannya. Pertolongan yang bisa dilakukan umumnya memakai bantuan forcep atau vakum.